Kunci Menjadi Desainer Sukses

Apa rasanya suatu hari nanti rancangan Anda membalut tubuh Adelle saat menghadiri Grammy Awards 2016, seperti yang terjadi pada Ashley Isham, desainer asal Singapura? Atau, pernahkah Anda bermimpi memamerkan rancangan terbaru di Prêt A porter Paris, tempat para buyer besar dari seluruh dunia berkumpul, seperti Tube Gallery asal Thailand? Atau, menimbulkan rasa bangga saat membuka halaman Vogue Italia dan menemukan penyanyi RnB, Rihana, mengenakan topi rancangan Anda. Ditambah lagi bisa menembus pasar Jepang dan Hong Kong. Berikut adalah beberapa kunci sukses menjadi seorang desainer:

1. Wajib Kursus & Sekolah Fashion Design
Pendidikan menjadi hal yang sangat penting untuk modal utama dalam menempuh karier sebagai fashion designer. Mengapa? Ilmu teknik merancang, menjahit, mengenal jenis material, hingga sejarah fashion yang dikenalkan secara detail selama masa pendidikan berlangsung, menjadi ilmu wajib yang harus dikuasai. Edukasi ini dapat dilakukan di dalam maupun luar negeri. Salah satu tempat kursus atau sekolah fashion design yang berada di Jakarta adalah InterStudi, lokasinya berada di Jl.Bulungan Jakarta Selatan. Lembaga Pendidikan InterStudi menyelenggarakan berbagai macam kursus singkat guna meningkatkan skill dan pengetahuan peserta didiknya.
Dibawah naungan mas Adji Notonegoro selaku Training Advisor desain busana program 6 bulan, siswa-siswi InterStudi mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang dunia fashion desain dari beliau, selaku desainer kondang di tanah air. Siswa - siswi fashion design InterStudi berperan aktif dalam proses belajar mengajar dimana siswa harus membuat karya busana dengan tema yang berbeda. Proses pembuatannya mulai dari menggambar bentuk tubuh, pewarnaan, pemilihan bahan, membuat pola, menggunting, hingga menjahit bahan dasar dari pola – pola yang telah dibuat untuk menjadi suatu rancangan busana.

2. Mengikuti Ajang Kompetisi, Peragaan Busana & Exhibition
Melalui kompetisi modelah seorang desainer dapat mengasah kemampuan dan menguji karyanya. Ajang kompetisi bisa menjadi tolok ukur dan ‘juri’ bagi diri sendiri, sehingga para desainer dapat terus mengembangkan dan memperbaiki kekurangan karyanya. Cara lain untuk menembus dunia internasional adalah melalui peragaan busana di dalam dan luar negeri. Jam terbang seorang perancang di atas runaway menjadi penanda eksistensi yang sangat nyata.
Melalui ajang-ajang inilah para desainer dapat langsung bertemu dengan media dan buyer dari dalam dan luar negeri. Selain itu, kompetisi, peragaan busana, hingga exhibition menjadi waktu yang tepat untuk mengenalkan dan ‘menjual’ rancangan masing-masing desainer pada dunia secara maksimal. Untuk itulah siswa dan alumni fashion design InterStudi berperan aktif dalam kegiatan fashion show dan exhibition baik yang diselenggarakan oleh tim pengajar InterStudi (para desainer tanah air) sendiri maupun yang berskala nasional.

3. Keberanian dan Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri yang sangat tinggi dicerminkan secara nyata oleh kedua desainer Tube Gallery yang tidak memiliki latar belakang pendidikan fashion. Saksit yang menimba ilmu theatre directing di Middlesex University, London, dan Phisit yang mengantongi gelar Western Classical Dance, Fine and Apply Arts dari Chulalongkorn University, Thailand, mampu menjadi perancang papan atas Thailand.
Mempelajari teknik merancang baju, proses produksi, penjualan, hingga mampu mengekspornya ke luar negeri dilalui Tube Gallery dengan uji coba berulang-ulang sejak tahun 2006 dan terus belajar dari kesalahan. Mengacu dari kisah tersebut, diharapkan para siswa dan alumni fashion design InterStudi mampu memacu kepercayaan dirinya sendiri dalam menjalani profesinya sebagai seorang desainer di tanah air.